Pgri Kecamatan Sigaluh Gelar Ziarah Ke Makam Dr. Sulistiyo, M.pd. Dalam Rangka Hgn 2025

Pgri Kecamatan Sigaluh Gelar Ziarah Ke Makam Dr. Sulistiyo, M.pd. Dala
21-Nov-2025 | sorotnuswantoro Banjarnegara

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025, keluarga besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sigaluh melaksanakan kegiatan ziarah ke makam almarhum Dr. Sulistiyo, M.Pd., tokoh nasional yang dikenal sebagai pejuang hak-hak guru. Kegiatan berlangsung di Kalitengah dengan penuh khidmat dan dihadiri ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan.

Semangat Kebersamaan Menggema

Kegiatan diawali dengan yel-yel penuh semangat dari Ketua PGRI Kecamatan Sigaluh, Bapak Eka Budi Saputro, S.Pd., yang menyerukan,
“Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas Yes!”
Seruan tersebut disambut lantang oleh seluruh peserta, menciptakan atmosfer kekompakan yang menggugah semangat perjuangan para pendidik.

Sejak pagi, para guru hadir dengan wajah teduh dan sikap penuh hormat. Mereka berkumpul, berdoa bersama, serta memberikan penghormatan kepada almarhum Dr. Sulistiyo, M.Pd., sosok yang semasa hidupnya dikenal berjasa besar dalam memperjuangkan kesejahteraan dan martabat profesi guru di Indonesia.

Tradisi Perjuangan yang Terus Dilestarikan

Dalam sambutannya, Bapak Eka menegaskan bahwa kegiatan ziarah ini bukan hanya agenda seremonial, tetapi merupakan tradisi perjuangan yang akan terus dilaksanakan setiap bulan November.

“Beliau adalah teladan, inspirasi, dan motivasi bagi kita semua. Dengan ziarah ini, kita menyalakan kembali api perjuangan yang pernah beliau kobarkan. Semangat itu harus terus hidup dalam diri setiap guru,” tegasnya.

Dr. Sulistiyo dikenang sebagai tokoh yang berani memperjuangkan sertifikasi guru, peningkatan kesejahteraan, serta penguatan posisi strategis profesi pendidik di Indonesia. Tidak mengherankan, setiap doa yang dipanjatkan pada kesempatan itu dipenuhi rasa syukur sekaligus tekad untuk melanjutkan perjuangan beliau.

Kesaksian Keluarga: Perjalanan Panjang Seorang Pejuang

Hadir dalam kegiatan tersebut Bapak Sutrisno, paman almarhum, yang juga merupakan guru yang kini telah purnatugas. Dengan penuh haru, beliau mengenang sosok keponakannya, sekaligus muridnya ketika duduk di kelas IV SD Negeri 1 Kalitengah.

“Selain sebagai murid, beliau sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya adalah kakak dari ibunya, Suparni. Sulistiyo merupakan anak tunggal dari pasangan Suparni dan Suwito,” ungkapnya.

Beliau juga menggambarkan bagaimana semangat Sulistiyo sudah terlihat sejak kecil.

“Waktu SMP, ia berjalan sejauh 7 kilometer setiap pagi. Berangkat jam 4, membawa obor dari bambu yang diberi minyak tanah sebagai penerang. Kedua orang tuanya yang berjualan buah selalu mendukung langkahnya. Semangat itulah yang membawanya meraih cita-cita,” kenangnya.

Testimoni tersebut menguatkan gambaran bahwa perjuangan almarhum dimulai sejak masa kanak-kanak, ditempa oleh kegigihan, kesederhanaan, dan dukungan keluarga.

Simbol Solidaritas dan Pengabdian

Ziarah ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga simbol bahwa perjuangan pendidikan adalah gerakan kolektif yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ratusan anggota PGRI duduk bersama dalam suasana haru, menundukkan kepala, dan memanjatkan doa bagi almarhum.

Momen kebersamaan ini menegaskan bahwa semangat perjuangan yang ditinggalkan Dr. Sulistiyo akan terus menyatu dalam langkah setiap guru, khususnya di Kecamatan Sigaluh.

Dorongan Penetapan sebagai Pahlawan Pendidikan

PGRI Kecamatan Sigaluh menyampaikan tekad untuk memperjuangkan agar Dr. Sulistiyo, M.Pd. memperoleh pengakuan sebagai Pahlawan Pendidikan, mengingat kontribusinya yang luar biasa bagi dunia pendidikan dan kesejahteraan guru di Indonesia. Jejak perjuangan beliau telah memberikan arah, keberanian, dan perubahan yang nyata bagi profesi pendidik.

Menyalakan Kembali Semangat Perjuangan

Kegiatan ziarah ini menjadi refleksi mendalam bagi seluruh peserta. Dengan doa, rasa syukur, serta kebersamaan yang erat, PGRI Kecamatan Sigaluh menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan almarhum Dr. Sulistiyo demi pendidikan yang bermartabat dan guru yang semakin sejahtera.

Ziarah ini bukan hanya mengenang, tetapi juga menyalakan kembali api perjuangan—api yang akan terus menyinari perjalanan pendidikan Indonesia di masa mendatang.


Jurnalis: Endang Puspitorini

Editor:Andika

Tags